Pembuatan Koloid
A. Judul : Membuat sol dengan cara disperse
Membuat sol dengan kondensasi
Membuat emulsi
B. Tujuan : mengetahui pembuatan sol dengan cara dispersi.
Mengetahui cara pembuatan sol dengan
kondensasi
Mengetahi cara membuat emulsi
C. Hari, Tanggal :Selasa,
5 Februari 2013
D. Dasar Teori :
Ditinjau dari ukuran partikelnya, sisem koloid
terletak antara larutan sejati dan
suspense kasar.
Oleh karena itu, ada dua cara pembuatan system koloid, yaitu dengan
cara diperse
dan kondensasi
Pembuatan koloid dapat
dilakukan dengan cara dispersi. Pada cara ini partikel kasar dipecah menjadi
partikel koloid dengan cara mekanik, listrik atau peptisasi.
Partikel kasar dipecah sampai halus, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi. Cara pemecahan partikel seperti ini disebut cara mekanik.
Pemecahan partikel dengan cara listrik lazim menggunakan cara Busur Bredig.
Pada cara peptisasi partikel kasar di pecah-pecah menjadi partikel koloid dengan penambahan suatu pereaksi tertentu (zat pemeptisasi).
Partikel kasar dipecah sampai halus, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi. Cara pemecahan partikel seperti ini disebut cara mekanik.
Pemecahan partikel dengan cara listrik lazim menggunakan cara Busur Bredig.
Pada cara peptisasi partikel kasar di pecah-pecah menjadi partikel koloid dengan penambahan suatu pereaksi tertentu (zat pemeptisasi).
Pembuatan koloid dapat
dilakukan dengan cara kondensasi. Pada cara kondensasi partikel-partikel
larutan yang berupa atom, ion, atau molekul diubah menjadi partikel yang lebih
besar seperti partikel koloid. Biasanya cara kondensasi dilakukan melalui
reaksi kimia, misalnya reaksi oksidasi reduksi, hidrolisis, dan substitusi.
Emulsi adalah sistem dispersi
antara cairan dengan cairan yang tidak dapat bercampur homogen (koloid zat cair
dalam cair).
Ditinjau dari kepolarannya, emulsi merupakan campuran cairan polar dan cairan non polar, misalnya air dan minyak. Untuk menstabilkan emulsi ditambahkan zat pangemulsi (emulgator), yaitu senyawa organik yang mengandung gugus polar dan non polar, sehingga dapat mengikat zat polar (air) dan zat non polar (minyak).
Ditinjau dari kepolarannya, emulsi merupakan campuran cairan polar dan cairan non polar, misalnya air dan minyak. Untuk menstabilkan emulsi ditambahkan zat pangemulsi (emulgator), yaitu senyawa organik yang mengandung gugus polar dan non polar, sehingga dapat mengikat zat polar (air) dan zat non polar (minyak).
E. Alat dan Bahan
1.
Lumpang
dan alu
2.
Gelas
kimia 100 ml (3 buah)
3.
Gelas
kimia 240 ml
4.
Tabung
reaksi
5.
Alat
pembakar
6.
Larutan
sabun
7.
Kaki tiga
dan kawat
8.
Penjepit
tabung reaksi
9.
Cawan porselin
10.
Pipet
tetes
11.
Gula
pasir
12.
Belerang
13.
Agar-agar
14.
Larutan
besi (III) klorida jenuh
15.
Spatula
kaca
16.
Minyak
17.
Silinder
ukur
F. Cara Kerja
1.
Pembuatan
sol dengan cara disperse
Sol belerang dalam air :
-
Mencampurkan satu takaran gula dan satu takaran elerang
dalam lumping. Menggerus campuran itu
sampai halus.
-
Mengambil
satu takaran campuran itu dan mencapur lagi dengan satu takaran gula, menggerus
lagi sampai halus
-
Melanjutkan
pekerjaan itu 4 kali, mengisi 50 ml air. Mengaduk campuran ini dan
memperhatikan apa yang tejadi?
Sol agar-agar dalam air:
-
Mengambil
satu spatula agar-agar dan melarutkan dalam air sebanyak sepertiga tabung
reaksi. Untuk memudahkan pelarutan dengan cara memanaskan campran. Mengamati
apa yang terjadi.
2.
Pembuatan
sol dengan cara kondensasi
Sol Fe(OH)3
-
Memanaskan
50 ml air didalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih
-
Menambahkan
25 tetes larutan FeCl3 jenuh, dan mengaduk sambil meneruskan
pemanasan sampai larutan bewarna coklat merah. Mengamati apa yang terjadi.
3.
Pembuatan
emulsi
-
Memasukkan
1 ml minyak dan 5 ml air kedalam tabung reaksi. Mengguncangkan tabung reaksi
dengan keras. Meletakkan tabung itu di rak tabung reaksi dan mengamati apa yang
terjadi.
-
Menambahkan
25 tetes larutan sabun. Mengguncangkan tabung dengan keras. Kemuadia meletakkan
tabung itu didalam rak dan memperhatikan
apa yang terjadi. Hasil pencampuran merupakan emulsi.
G. Pengamatan
No
|
Kegiatan
|
Hasil
|
1
|
Pembuatan sol belerang dalam
air
|
Belerang sebagian mengendap tetapi gula larut
|
2
|
Pembuatan sol agar-agar
dalam air
|
Menjadi padat setelah didinginkan
|
3
|
Pembuatan sol Fe(OH)3
dalam air
|
Fe(OH)3 berubah
warna
|
4
|
Pemcampuran air dengan
minyak
|
Minyak dan air berpisah
|
5
|
Pencampuran air, minyak
dengan air sabun
|
Terdapat busa dan minyak serta air tampak seperti
menyatu
|
H.
Pembahasan
Pembuatan koloid
secara dispersi dibagi menjadi 3 cara.
1.
Pembuatan koloid secara mekanik
Pembuatan dengan cara yang satu ini dilakukan
dengan cara penggerusan atau penggilingan untuk zat padat dan juga pengadukan
atau pengocokan untuk zat cair.
2. Pembuatan
koloid secara peptisasi
Pembuatan koloid dengan
cara peptisasi ini dilakukan menggunakan zat kimia untuk memecah partikel besar
menjadi partikel koloid.
3. Pembuatan
koloid secara busur bredig
Pembuatan koloid dengan busur bredig
menggunakan arus listrik bertegangan tinggi untuk memecah zat padat menjadi
partikel koloid.
-
Pembuatan sol belerang
dalam air
Fungsi gula dalam
pembuatan sol belerang adalah sebagai zat yang membantu belerang dalam menjadi
koloid. Karena gula akan membentuk larutan di dalam air.
-
Pembuatan sol
agar-agar dalam air
Proses pembuatan sol antara
agar-agar (zat padat yang terdispersi) dengan air (zat cair pendispersi)
merupakan pembuatan sol dengan cara dispersi. Hasilnya membentuk koloid yang
berupa gel. Larutan yang terjadi termasuk jenis larutan koloid hidrofil, karena
larut dalam pelarut air.
Pembuatan koloid
secara kondensasi adalah pembuatan
koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi koloid).Cara ini merupakan cara
pembuatan koloid secara kimia melaluli reaksi redoks , hidrolisis rangkap dan
penggantian pelarut.
-
Pembuatan sol Fe(OH)3
dalam air
Proses pembuatan sol antara
FeCl3 jenuh dengan menggunakan pereaksi air merupakan pembuatan sol dengan cara
kondensasi. Hasilnya membentuk koloid berupa Besi (III) hidroksida/Fe(OH)3.
FeCl3 +
3 H2O → Fe(OH)3 + 3 HCL . Saat FeCl3 dicampurkan
dengan air, maka FeCl3 akan berubah warna menjadi kecoklatan.
Emulsi
-
Pembuatan emulsi
Minyak tanah dan air dapat tercampur dengan cara emulsi, yaitu
sistem dispersi antara cairan dengan cairan yang tidak dapat bercampur homogen.
Untuk menstabilkan emulsi ditambahkan larutan sabun yang berfungsi sebagai
emulgator
I.
Kesimpulan
Dari praktek yang
telah kami lakukan kami menyimpulkan bahwa. Pembuatan koloid bisa dilakukan
dengan cara kondensasi dan dispersi.
Sol Fe(OH)3 dibuat dengan
Hidrolisis
Sol belerang dibuat dengan penghalusan dan
gula sebagai zat pembantu.
Emulsi
minyak dibuat menggunakan emulator (larutan sabun)
3 komentar:
Izin copy ya ... makasih
oke,,,monggo..
Izin copas buat tugas
thanks a lot^^
Posting Komentar